Siswa AS MARAS Yang Berprestasi
Eriyanto, Sang "Kapten" AC Milan Junior Camp
Menpora Akhirnya Beri Beasiswa Pendidikan untuk Eriyanto
BANDUNG, (PRLM).- Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olah Raga, akhirnya memberikan beasiswa pendidikan untuk remaja asal Sukabumi, Eriyanto (15), sebesar Rp 5.400.000 per tahun. Namun pemerintah tetap mengharapkan agar mantan kapten terbaik di ajang sepak bola AC Milan Junior Day Camp Tournament itu bisa bergabung di Sekolah Olah Raga Ragunan, Jakarta untuk meningkatkan dan mengasah talenta sepak bolanya itu.
Hal itu diungkapkan Menteri Pemuda dan Olah Raga Andi Mallarangeng kepada "PRLM", Selasa (10/1). "Besarnya per bulan Rp 450.000, kami berikan per satu tahun. Saya sudah minta staf saya untuk melakukan pengecekan mengenai beasiswa tersebut. Besok udah bisa cair dan diterima Eriyanto. Beasiswa itu diharapkan bisa dimanfaatkan Eriyanto supaya tidak putus sekolah," katanya.
Andi menekankan bahwa pemerintah tidak pernah sekalipun berniat melempar tanggung jawab maupun janji yang akan diberikan kepada Eriyanto tersebut. Ia mengaku sudah menugaskan stafnya dan bertemu sebanyak tiga kali dengan Eriyanto dan orang tuanya. Namun Eriyanto tetap belum mau masuk ke Sekolah Olah Raga Ragunan di Jakarta. Kementerian Pemuda dan Olah Raga pun mendorong agar putra pasangan Uli (41) dan Eha Suleha (37) itu mau masuk Asrama Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP), Kota Bandung Jawa Barat, hanya saja belum ada respon dari Eriyanto.
"Terakhir bertemu, bulan lalu. Kami masih menawarkan agar Eriyanto untuk bisa masuk sekolah Ragunan. Segalanya ditanggung pemerintah, termasuk beasiswa, sarana dan prasarana latihan, karena Eriyanto akan menjadi anak negara. Orang tuanya sudah menyerahkan keputusan itu kepada Eriyanto," kata Andi.
Menurut Andi, Eriyanto akan mendapat banyak keuntungan jika mau bergabung di Sekolah Olah Raga Ragunan. Kemampuan dan bakat Eriyanto akan terasah di Ragunan karena akan bertemu dengan remaja-remaja berbakat lainnya dari seluruh Indonesia. Jika Eriyanto keukeuh tetap berada di Sukabumi, maka kemungkinan permainannya tidak akan mengalami perkembangan.
"Dia itu sudah jagonya di Sukabumi. Belum lama ini, dia juga bercerita menjuarai ajang SSB di Sukabumi. Jadi dia harus bertemu dengan pemain yang memiliki kemampuan yang setara atau lebih. Ya di Ragunan lah tempatnya, karena di sana ada pemain-pemain berbakat dari Papua, Kalimantan dan daerah-daerah lainnya," kata Andi.
Beberapa waktu lalu, ungkap Andi, pemerintah pun pernah mengalami permasalahan serupa seperti Eriyanto. Dia adalah pecatur berbakat asal Pacitan yang baru kelas 5 SD. Andi menyebutkan bahwa pecatur cilik itu sudah sering menjuarai kejuaraan-kejuaraan catur. Bahkan, pecatur cilik itu pun sudah mampu mengalahkan pecatur-pecatur dewasa. "Masalahnya, dia masih terlalu kecil untuk masuk asrama. Orang tuanya masih belum mengizinkan. Ya, akhirnya kita tunggu saja," katanya.
Khusus untuk Eriyanto, Andi mengatakan telah meminta kepada PSSI agar diikutsertakan dalam seleksi timnas U-17. Ada kabar menggembirakan bahwa PSSI pun telah meminta Kapten Tim All Star Team Milan Junior Indonesia itu untuk ikut proses seleksi tim nasional usia di bawah 17 tahun atau U-17.
"Pelatih Eriyanto sudah membawa dia ke tingkat yang lebih tinggi. Sekarang, sudah saatnya juga Eriyanto didukung untuk bisa meningkatkan dan mengasah bakatnya di jenjang yang lebih tinggi lagi," kata Andi menutup pembicaraan dengam "PRLM" melalui telepon selulernya itu.
Juru Bicara PSSI Edi Elison menilai Eriyanto berpotensi untuk ikut bermain di Timnas U17. Dia juga meminta Pengprov dan Pengda Jabar untuk aktif mencari bakat para pemain muda. Ia menilai pesepakbola muda berbakat asal Sukabumi, Jawa Barat dari kalangan keluarga tak mampu . Namanya terkenal setelah ia membawa tim meraih juara di Milan Junior Camp Day Tournamen di Italia pada 2010 lalu. Eriyanto bukan saja mampu mengibarkan bendera merah putih setelah mengantarkan timnya juara. Bahkan siswa SMA 1 Nagrek Sukabumi ini pun terpilih sebagai kapten terbaik.
Prestasi Eriyanto ini mengantarkannya bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono dalam jamuan makan malam bersama 17 rekan satu timnya di Istana Negara, Oktober 2010. Prsiden Yudhoyono menyampaikan pesan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga. Andi Mallarangeng agar bisa memenuhi harapan dari para pemain muda berbakat tersebut.
Tahun pun berganti, tetapi nasib Eriyanto justru semakin mengkhawatirkan. Ia kembali menjalankan aktivitas seperti anak kampung. Eriyanto mencari rumput untuk memberi makan domba-domba peliharaannya di kampungnya itu. (A-130/das)***
Selasa, 10/01/2012 - 22:43